spare part suku cadang onderdil motor honda bengkel resmi sepeda motor

ad

Cek List Komponen Fast Moving Patokan Aman Sebelum dan Setelah Perjalanan Panjang

Sudah jadi kebiasaan kalau mau pulkam alias pulang kampung, bikers mendata komponen fast moving mana saja yang perlu dicek, dirawat atau bahkan diganti. Maksudnya biar tunggangan tetap lancar saat mudik basamo nanti.

Namun untuk memastikan semua itu, tidak semua pemilik motor paham. Apalagi langkah serta dan waktu pengecekan masing-masing part umurnya berlainan. Sehingga ada kemungkinan terjadi selisih waktu atau jarak ketika proses penggantian komponen yang termasuk fast moving. Berikut ini panduannya.

GANTI OLI JIKA JARAK MENDEKATI

Lebih baik ganti oli baru per 2.000 KM

Oli punya waktu pengantian tiap 2.000~3.000 km atau 2 bulan sekali. Jika jarak tempuh di odometer lebih dekat batas waktu penggantian, baiknya sih ganti baru. Ini demi menjaga performa motor yang akan menempuh rentang jarak dan waktu lama. Tapi kalau mau aman meski oli belum lama pakai, ganti baru sah-sah aja.

“Sebab oli yang sudah lama dipakai kualitasnya menurun dan mempercepat keausan permukaan yang bergesek,” papar Edi Selamat, mekanik Selta Motor di Jl. Batu Amapar II, Condet, Jakarta Timur, juga berpesan untuk memeriksa volume oli lewat deep stick.

BUSI CUKUP DICEK
Bersihkan kerak dan setel kembali gapnya



Begitu juga busi, punya tempo pengecekan tiap 3.000 km dan wajib ganti saban 6.000 km atau 4 bulan. Sebab bila lewat dari batas waktu itu, biasanya ada endapan arang atau elektroda busi sedikit aus.

Sehingga akan mengakibatkan motor sulit hidup atau jadi kurang bertenaga. Nah, kalau busi baru dipakai sekitar 3.000 km ketika akan pergi mudik, masih bisa kok dilakukan pemeriksaan. Caranya bersihkan arang pakai sikat kawat dan ampelas, lalu seting celah busi pakai filler ukuran 0,6~0,7 mm.


GANTI RANTAI GA' KUDU SATU SET
Bisa dilihat dari setelan baut anting-anting CEK (SPANNER)


Untuk pengantian rantai penggerak roda, memang nggak ada batas waktu. Tapi hampir semua mekanik menyarankan untuk memeriksa rantai setiap 4.000 km. Caranya dengan mencuci rantai lebih dulu sebelum dilumasi. Meski tanpa batas waktu penggantian. Untuk memastikan ranti roda harus diganti langkahnya dengan melihat kekenduran rantai. Jika sudah melebihi jarak setelan baut anting-anting tentu harus dilembiru alias dilempar aja lalu beli yang baru.

“Gantinya harus satu set dengan gir, jikalau mata gir sudah lancip. Dan harus dipastikan gir tidak mengikis rantai baru jika hanya mengganti rantai saja,” imbuh Maman Sugiman kepala Instruktur sekolah mekanik Hartomo Mechanical Training Centre (HMTC).

BATAS ALUR BAN


Dari semua itu, kompoenan paling vital dan perlu pengecekan ekstra yaitu ketebalan alur atau kembang ban. Sebab bila kembangnya sudah aus, ini sangat memungkinkan keseimbangan motor jadi terganggu. Bahkan tingkat gesek dan pengereman ban ke aspal jadi malah kurang maksimal. Meski disarankan untuk memeriksa ketebaln setiap 4.000 km.

Namun cara yang lebih penting memeriksa ketebalan kembang ketika ingin memboyong motor ke kampung halaman. Sebab bila batas pemakaian kembang ban sudah melebihi ukuran 1,6 mm baiknya sih ban ganti baru. Itu baru aman. Jangan lebih dari 1,6 mm

KEDALAMAN ALUR KAMPAS REM CAKRAM
Kampas rem abis jika alur dan permukaan sejajar


Waktu penggantian kampas rem cakram dan kampas rem teromol syaratnya nggak jauh dengan rantai penggerak. Yaitu disarankan untuk memeriksanya sekali setiap 4.000 km. Untuk memeriksa batas waktu pengantian kampas rem di teromol, caranya jauh lebih mudah. Bisa dilacak lewat jarum penunjuk di tuas pengukit yang ada di teromol.

Sementara untuk perangkat cieet model cakram, untuk memastikan ketebalan kampas bisa diintip dari batas volume minyak rem di master rem.

Tidak ada komentar